April 26, 2025

Alexsitalianrestaurant – Restoran Italia Asli Yang Menjadi Tempat Kuliner Favorit

Makanan Italia Asli yang Menjadi Hidangan Favorit Warga Indonesia

Gulai Tikus: Makanan Pedesaan yang Mengagetkan

Ketika mendengar kata gulai, bayangan kita langsung tertuju pada hidangan berkuah santan yang kaya rempah, biasanya berisi daging ayam, kambing, atau sapi. Namun di beberapa desa di wilayah pedalaman Nusantara, ada versi lain dari gulai yang bisa membuat siapa pun terkejut saat tahu bahan utamanya: daging tikus. Ya, gulai tikus—kuliner ekstrem yang benar-benar ada dan dikonsumsi secara turun-temurun oleh sebagian masyarakat pedesaan.

Bukan Tikus Got, Tapi Tikus Hutan

Sebelum kamu merasa jijik, perlu diluruskan bahwa jenis tikus yang digunakan bukanlah https://www.iowachange.org/ tikus got kota yang kotor dan penuh penyakit, melainkan tikus hutan. Tikus ini hidup di alam liar dan mengonsumsi buah-buahan serta tanaman hutan, sehingga dianggap lebih bersih dan aman dikonsumsi. Di beberapa daerah seperti pedalaman Sumatera, Kalimantan, atau Papua, tikus hutan bahkan menjadi sumber protein alternatif yang penting, terutama ketika hewan ternak sulit didapat.

Masyarakat desa biasa menangkap tikus hutan menggunakan jebakan bambu atau jerat sederhana. Setelah ditangkap, tikus dibersihkan, dibakar untuk menghilangkan bulu, lalu dimasak dalam kuah gulai yang kaya bumbu—lengkap dengan serai, lengkuas, kunyit, cabai, bawang merah, dan santan kental.

Rasa yang Menggoda, Tapi Perlu Nyali

Secara rasa, gulai tikus tidak jauh berbeda dari gulai daging lainnya. Dagingnya empuk, agak manis, dan sedikit kenyal—sering disamakan dengan daging ayam kampung atau burung. Kuahnya yang pedas dan gurih membungkus aroma alami daging, menciptakan sensasi yang unik dan cukup lezat bagi mereka yang berani mencoba.

Namun yang membuat gulai ini mengagetkan bukan hanya karena bahan utamanya, tetapi juga karena tampilannya yang sering kali masih menyerupai bentuk asli si tikus. Kepala, ekor, dan cakar sering kali dibiarkan utuh, memberikan tantangan tersendiri bagi pemula yang belum terbiasa.

Kuliner Bertahan karena Tradisi dan Kebutuhan

Gulai tikus bukanlah makanan sehari-hari, melainkan sajian musiman atau saat kondisi mendesak. Saat gagal panen atau saat hewan ternak tidak tersedia, masyarakat desa memanfaatkan sumber daya yang ada di alam, termasuk tikus hutan. Selain itu, gulai ini juga dianggap sebagai bagian dari tradisi berburu dan gotong royong, yang menyatukan komunitas dalam kegiatan memasak bersama.

Beberapa masyarakat adat bahkan percaya bahwa makan tikus hutan bisa memberikan daya tahan tubuh dan semangat berburu, sehingga gulai ini juga muncul dalam ritual atau perayaan tertentu.

BACA JUGA: Hidangan Tikka Masala dengan Potongan ‘Tak Lazim’

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.