April 26, 2025

Alexsitalianrestaurant – Restoran Italia Asli Yang Menjadi Tempat Kuliner Favorit

Makanan Italia Asli yang Menjadi Hidangan Favorit Warga Indonesia

Hidangan Tikka Masala dengan Potongan ‘Tak Lazim’

Tikka Masala. Sekilas namanya langsung membawa imajinasi pada semangkuk kari kental berwarna oranye kemerahan, penuh aroma rempah, dan potongan ayam empuk yang dimasak dengan sempurna. Tapi bayangkan jika sepiring Tikka Masala yang Anda santap bukan berisi potongan ayam dada yang lembut, melainkan potongan ‘tak lazim’—seperti jeroan, tulang rawan, bahkan bagian tubuh ayam yang biasanya dibuang. Masih berani mencicipi?

Tikka Masala: Dari Hidangan Klasik ke Eksperimen Jalanan

Tikka Masala sejatinya adalah hidangan fusion yang lahir di Inggris, hasil adaptasi rasa India yang https://www.labuanresort.com/ disesuaikan dengan selera lidah Barat. Umumnya, bahan utamanya adalah potongan ayam tanpa tulang, direndam dalam yogurt dan bumbu, lalu dipanggang sebelum dicampur saus krim tomat yang kaya rempah.

Namun, di jalanan India dan beberapa wilayah urban berpenduduk padat, Tikka Masala mengalami transformasi ekstrem. Beberapa pedagang kaki lima, demi efisiensi dan memanfaatkan semua bagian ayam, mulai menyajikan varian “alternatif”—menggunakan potongan seperti leher, ceker, kepala, atau bahkan jeroan ayam.

Bagi sebagian orang, ini adalah bentuk inovasi dan penghormatan pada semangat zero-waste. Tapi bagi yang terbiasa dengan versi restoran, pemandangan Tikka Masala yang penuh tulang kecil dan bagian ‘aneh’ bisa menimbulkan rasa was-was.

Antara Rasa dan Realita

Menariknya, dari sisi rasa, potongan tak lazim ini justru menawarkan sensasi berbeda. Ceker ayam, misalnya, menyerap bumbu kari dengan sangat baik, menghasilkan tekstur kenyal berbalut saus gurih. Leher ayam menghadirkan kombinasi lemak dan daging tipis yang melumer di mulut. Jeroan seperti hati atau ampela pun membawa kedalaman rasa yang earthy dan sedikit pahit, cocok sebagai penyeimbang rasa manis dan asam dari saus masala.

Tapi tentu saja, tantangan terbesarnya adalah psikologis. Tidak semua orang bisa menikmati makanan yang secara visual tidak menggugah selera. Apalagi jika tidak tahu sebelumnya bahwa potongan ayam yang akan disantap ternyata bukan potongan biasa.

Faktor Ekonomi dan Budaya

Penggunaan potongan tak lazim ini tidak muncul tanpa alasan. Harga daging ayam murni terus naik, sementara permintaan terhadap hidangan populer seperti Tikka Masala tetap tinggi. Di sinilah kreativitas para pedagang muncul—menggunakan bagian ayam yang murah, mudah didapat, dan masih bergizi.

Dalam beberapa budaya Asia Selatan, semua bagian hewan dianggap bisa dimanfaatkan. Tak heran jika sebagian konsumen tidak mempermasalahkan isi dari Tikka Masala, selama rasanya tetap nikmat.

BACA JUGA: Kuliner Kontroversial Kerupuk Digoreng dengan Minyak Hitam Bahaya atau Nikmat?

Share: Facebook Twitter Linkedin

Comments are closed.